Jumat, 26 Januari 2007

Pernikahan Hampa....................(04/04)

Pintu kamar pengantin tertutup. Belum semua piranti pengantin yang melekat di tubuhku kulolosi, dan ia, suamiku telah menyeretku dalam ranjang yang wangi, memberiku ciuman-ciuman panas dan dengus yang keras. Aku merintih, bukan karena menikmati semuanya, tapi mencoba mendesiskan rasa perih, dan ketakutan-ketakutan yang semakin menuju ke arah yang nyata. Aku harus terus berpura-pura menikmati percintaan yang hampa.

Ia melenguh, orgasme. Semua kembali dingin. Seperti adegan yang sudah-sudah sebelum pernikahan, suamiku mencoba menunjukkan bahwa ini semua tidak sekadar nafsu. Ia mencoba merayu, menyanjung kehebatanku, memberikan sentuhan dan ciuman lembut. Mungkin ia benar-benar mencintaiku, dan berusaha terus untuk mengatakan itu dalam banyak bahasa, sebelum ia benar-benar terlelap dalam lelah dan wajah puas. Seperti yang sudah-sudah, aku mencoba memejamkan mata, menenangkan diri bahwa banyak orang mengalami semua ini. Bukankah memang banyak orang yang menikah tanpa cinta? Selanjutnya, aku hanya bisa dirayapi rasa hampa dan dingin. Api yang dipaksa untuk menyala tanpa bahan bakar yang cukup selalu berakhir dalam gelap yang teramat sangat.

Aku menyalakan hp. Puluhan sms masuk. Masih dalam ucapan selamat yang berbuih dan penuh prasangka akan kebahagiaan. Satu sms masuk tanpa nama:
"Kamu tega sekali…"
Aku gemetar. Mataku berkunang-kunang. Ia masih berada di luar sana, sama dengan diriku, akan menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam kekal kekosongan. Hidup hanya sebatas itu. Sebatas menandaskan sepi yang tidak pernah selesai. Ruang hampa yang tidak bertepi. Dan rasa perih ada di mana-mana.

***

6 komentar:

MimiAji mengatakan...

wah...wah...wah...
this really ur work??
its a bit shocking... abisnya td disuruh liat blog eh, yg pertama muncul cerpen ini...
kaget bhow... but, overall tata bahasanya bagus... ternyata pnya darah pujangga juga ya hehehe...
walopun agak vulgar (khusus u MP nya pengantin hampa, ato mgkn gw yg terlalu polos??? hihihiiii), tp yg laen bagus2 koq...
cm td yg pertama kebaca yg pengantin hampa ituwh, jd kaget hehehe... sama kya di sini gw kaget cuaca n budaya...
anyway, smg cerpan ini ga jadi kisah u, me.. and every body...

Unknown mengatakan...

huhuh,,,
mudh2an apa yg ada di crta ini ga terjadi sama aku,,,
ga kebayang gmana rasanya,,,T_T

VAP mengatakan...

Gw suka... bahasanya keren. Walo cerintanya sendiri ngga terlalu gw suka (inget gw cuma pembaca, penikmat yang sangat egois dan subjektif? Bukan pengamat dengan pendapat objektif dan komprehensif). Gw suka baca cerita yang ringan2 dengan bahasa nge-pop dan mudah dicerna Q, tapi baca tulisan lo, gw lebih suka yang rada nyastra dengan berbagai bahasa kias gini. Kayanya yang begini lebih tersampaikan -uhm..salah ya.. lebih tertangkap ama gw.. Uhm.. maksud gw, apa yang ingin lo gambarkan bisa tersampaikan dan bisa gw terima, uhm..sampai ke pembaca...halah!! yah maksud gw gitu deh...- dari pada lo pake bahasa pop. Penggambaran lo lebih "dapet" daripada bahasa gaul itu.

Yup.. sekian pendapat2 gw tentang tulisan2 di thread ini.
Keren-keren... terus berkarya..!!(halah..)
Skali lagi, pendapat gw murni penilaian dari seorang penikmat cerpen, bukan pengamat, OK!!

- HQ - kiko - mengatakan...

@ fitri: makaseh-makaseh, iya neh selama sma gak pernah ngasih karya-karya ke orang, cuman 1 orang yang tau aja (itupun kalo dia inget :p)
gak usah kaget sama bahasanya, meski terlalu vulgar but kita kan dah pada dewasa gitu loh :p

- HQ - kiko - mengatakan...

@Tessa:
yup mudah-mudahan aja, tapi ceritanya kayak gini kok kalo shaya pandang udah lumrah terjadi ya :p

- HQ - kiko - mengatakan...

@ violace:
justru itu ka', shaya mencoba untuk nggunain bahasa yang lebih baku, setidaknya dari beberapa koleksi cerpen meskipun sebagian besar teenlit ada juga yang bertema lain dengan penggunaan bahasa yang lain juga, shaya gak suka kalo monoton nggunain bahasa itu-itu aja, kaka' bilang penggambaran shaya lebih "dapet" dengan nggunain bahasa seperti di cerpen ini ya itu udah merupakan kemajuan bagi shaya :D, shaya kan masi cupu...... insyaAllah diterusin lagi :p, kaka' juga donk....mari kita berkarya....